Student Centered


 Pengajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sering diidentikkan dengan proses debat (advocacy learning). Advocacy learning dipandang sebagai suatu pendekatan alternatif terhadap pengajaran di dalam kelas yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari isu-isu sosial dan personal yang berarti melalui keterlibatan langsung dan partisipasi pribadi. Model belajar ini menuntut para siswa berfokus pada topik yang telah ditentukan sebelumnya dan mengajukan pendapat yang berkaitan dengan topik tersebut. Belajar advokasi menuntut siswa menjadi advokat dari pendapat tertentu yang berkaitan dengan topik yang tersedia. Para siswa menggunakan keterampilan riset, keterampilan analisis, dan keterampilan berbicara dan mendengar, sebagaimana mereka berpartisipasi dalam kelas pengalaman advokasi, mereka dihadapkan pada isu-isu kontroversial dan harus mengembangkan suatu kasus untuk mendukung pendapat mereka di dalam perangkat petunjuk dan tujuan-tujuan khusus.

Dalam rangka belajar advokasi, para siswa berpartisipasi dalam suatu debat antara dua regu, yang masing-masing terdiri dari beberapa siswa. Tiap regu memperdebatkan topik yang berbeda dari para anggota kelas yang lainnya. Sebaiknya, topik yang diperdebatkan adalah isu-isu yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa sesuai dengan materi yang disampaikan pada saat itu. Belajar dengan metode advokasi ini dapat digunakan baik belajar di sekolah dasar maupun belajar di sekolah lanjutan. Berdasarkan tingkatan siswa, model ini dapat diperluas atau disederhanakan pelaksanaannya. Pendekatan instruksional belajar advokasi mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dalam logika, pemecahan masalah, berpikir kritis, serta komunikasi lisan dan tulisan. Selain itu, model ini akan mengembangkan aspek afektif, seperti konsep diri, rasa kemandirian, turut memperkaya sumber-sumber komunikasi antarpribadi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis secara kritis terhadap bahasan dan gagasan yang muncul dalam debat. 

Sumber:
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.


0 Response to "Student Centered"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme