Ekologi Kelas

Lingkungan kelas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Doyle (1979, 1986) mendeskripsikan kelas sebagai sesuatu yang bersifat multidimensional, serentak, segera, dan tidak dapat diprediksi. Ruang kelas adalah lingkungan yang kompleks dimana manusia berinteraksi, saling bergantung antar satu orang ke orang lain, dan dengan berbagai karakter unik dalam lingkungan sosial dan fisik yang spesifik

Faktor penting yang menentukan hasil belajar adalah lingkungan kelas. Dalam lingkungan kelas yang menyenangkan, siswa akan senang belajar, dan secara langsung akan meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya jika lingkungan kelas tidak nyaman maka tidak akan mendukung hasil belajar yang maksimal. Lingkungan kelas merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar siswa.

Lingkungan kelas tersebut dapat bersifat fisik, misalnya ruang kelas, perabotan kelas, kebersihan kelas, meja-kursi, dan lain lain. Lingkungan kelas juga dapat bersifat non fisik, misalnyai nteraksi, ketenangan, dan kenyamanan.


Prinsip Penataan Kelas
Berikut adalah empat prinsip dasar yang bisa digunakan ketika menyusun kelas (Evertson, Emmer, & Worsham, 2006)
  • Mengurangi hambatan di arena macet.
Gangguan dan kekacauan sering kali muncul di area macet. Ini meliputi area kerja kelompok, meja siswa, meja guru, rautan, rak buku, ruang komputer, dan lokasi penyimpanan. Sebisa mungkin, pisahkanlah area ini satu sama lain dan pastikanlah area tersebut mudah didatangi.
  • Memastikan bahwa guru bisa dengan mudah melihat semua siswa.
Sebuah tugas manajemen yang penting adalah memantau siswa dengan seksama. Untuk melakukan ini, guru harus mampu untuk melihat semua siswa pada pada setiap waktu. Pastikanlah ada barisan meja yang kosong di antara meja guru, lokasi pembelajaran, meja siswa, dan semua area kerja siswa. Berdirilah di tempat-tempat yang berbeda di ruangan untuk mencari tempat yang terhalangi.
  • Membuat materi pengajaran yang sering digunakan dan persediaan siswa menjadi mudah untuk diakses.
Hal ini meminimalisasi waktu persiapan dan pembersihan, begitu pula dengan kemunduran dan istirahat dalam alur aktivitas.
  • Memastikan bahwa siswa bisa dengan mudah mengobservasi presentasi seluruh kelas.
Tetapkanlah dimana guru dan siswa akan mengambil tempat ketika presentasi seluruh kelas terjadi. Untuk aktivitas ini, siswa seharusnya tidak perlu memindahkan kursi atau menoleh. Untuk mencari tahu seberapa baik siswa bisa melihat dari tempat mereka, duduklah di kursi mereka di bagian-bagian yang berbeda dari ruangan tersebut.

Menurut Louisell, ketika menata lingkungan fisik kelas, guru harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
  1. Visibility (keleluasan pandangan), artinya penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa sehingga mereka secara leluasa dapat memandang guru, benda, atau kegiatan yang sedang berlangsung.
  2. Accebility (mudah dicapai), artinya barang-barnag atau alat-alat yang biasa digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran mudah dijangkau.
  3. Fleksibilitas (keluwesan), artinya barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa dan guru.
  4. Kenyamanan, baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.
  5. Keindahan, berkenaan dengan usaha guru menata ruangan kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan, berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Tujuan Penataan Kelas
Tujuan utama penataan lingkungan fisik kelas adalah mengarahkan kegiatan siswa dan mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak yang tidak diharapkan melalui penataan tempat duduk, perabot, dan barang-barang lainnya yang ada di dalam kelas, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi aktif antara siswa dan guru serta antar siswa, dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu penataan kelas harus memungkinkan guru dapat memantau semua tingkah laku siswa sehingga dapat dicegah munculnya masalah disiplin. Melalui penataan kelas, diharapkan siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam proses pembelajaran dan akan bekerja secara efektif.


Gaya Penataan Kelas
  • Gaya auditorium (auditorium style), semua siswa mengghadap guru. Susunan ini mencegah kontak siswa secara berhadap-hadapan dan guru bebas untuk bergerak ke manapun di dalam ruangan. Sering digunakan ketika guru memberikan kuliah atau seseorang mengaddakan presentasi untuk semua kelas.
  • Gaya berhadap-hadapan (face-to-face style), siswa duduk berhadap-hadapan satu sama lain. Gangguan dari siswa lain akan lebih tinggi dalam susunan ini daripada gaya auditorium.
  • Gaya off-set (off-set style), siswa dalam jumlah yang kecil (biasanya tiga sampai empat orang) duduk di meja, tetapi tidak duduk berseberangan secara langsungdari satu sama lain.
  • Gaya seminar (seminar style), siswa dalam jumlah besar (empat sampai delapan) duduk dalam susunan sirkuler, persegi empat, atau bentuk U. Ini efektif ketika guru menginginkan para siswa untuk berbicara satu sama lain atau berbincang dengan anda.
  • Gaya kelompok (cluster style), siswa dalam jumlah kecil (biasanya empat sampai delapan) bekerja dalam kelompok kecil yang saling berdekatan. Susunan ini sangat efektif untuk aktifitas belajar secara kolaboratif.
Personalisasi kelas
Menurut ahli manajemen kelas, Carol Weinstein dan Andrew Mignano (2007), ruang kelas sering kali menyerupai kamar motel. Menyenangkan tetapi impersonal, tidak memperlihatkan apapun tentang orang-orang yang menggunakan ruang tersebut.
Untuk mengubah ruang kelas agar mencerminkan karakteristik siswa yang menggunakan ruang tersebut, tempellah foto, karya seni, proyek tertulis para siswa, grafik yg menyebutkan hari ulang tahun (dari siswa-siswa sekolah dasar dan masa kanak-kanak awal), serta ungkapan positif lain dr identitas siswa.

SUMBER:

Anjar. (2010). Ekologi Kelas "Lingkungan Kelas" (Psikologi Pendidikan). Retrieved Desember 10, 2010, from http://kedaibunga.wordpress.com.

 

0 Response to "Ekologi Kelas"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme